Minggu, 16 Agustus 2015

Lomba Burung Berkicau Diharapkan Jadi Event Wisata dan Agenda Tahunan, Dieng Culture Festival 2015



BANJARNEGARA - Pengemar burung berkicau di Jawa Tengah Minggu (9/8) mengikuti lomba burung berkicau Bupati Cup 2015 dalam rangka HUT RI ke -70 dan Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara Ke -184 . Lomba tingkat nasional ini diikuti 800 lebih pengemar burung dari berbagai daerah seperti Bandung, Jogja, Semarang, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Purwokerto, Kebumen, Wonosobo, Temanggung, Pekalongan dan ratusan peserta lokal Banjarnegara.

Lomba ini mempertandingkan empat kelas yakni kelas bergengsi Bupati , Kelas Mawar Biru, Kelas Purwaceng dan Kelas Dawet Ayu. Dalam kelas bergensi antara lain diikuti burung jenis murai batu, cucak hijau dan Kacer Sedangkan untuk kelas Mawar biru juga melombakan jenis burung anis merah, Cucak Jenggot dan Kenari.

Lomba Burung Bupati Cup 2015 berlangsung meriah dan seru. Tidak sedikit peserta yang masuk ke arena perlombaan, karena juri tidak mendengar kicauan burungnya. Bahkan sejumlah peserta emosi karena juri dinilai tidak fear saat melakukan penilaian.

“Juri Independen yang bertugas dilapangan melakukan tugasnya cukup baik dan , dari awal sampai akhir lomba berjalan cukup lancar, Penilaian meliputi fisik burung, gaya, volume kicauan, irama dan lagu kicauan,” kata Bimun.
“Dulu kita masih banyak menjumpai burung di sekitar kita, namun saking banyaknya penggemar burung lambat laun keberadaannya makin menghilang, saya berharap pecinta burung ikut melestarikan keberadaan burung burung tersebut dengan berbagai cara,” kata Mulyanto.
“Lomba burung berkicau bupati cup ini juga menjadi salah satu pendukung Banjarnegara di bidang pariwisata, mengingat sebagian peserta yang hadir berasal dari luar kota Banjarnegara dan kebanyak menghinap di Banjarnegara,” lanjutnya. Lebih lanjut Mulyanto juga berharap lomba burung berkicau Bupati Cup akan menjadi agenda rutin tahunan yang diharapkan akan menjadi salah satu pendukung pariwisata di Banjarnegara.
“Para penangkar burung juga mendapatkan penghargaan dari Bupati sebagai bentuk dukungan pelestarian burung di Banjarnegara,” kata Aris , Sekretaris panitia lomba burung berkicau Bupati Cup.(**anhar)

Burung-burung yang diikutsertakan dalam lomba ini rata-rata pernah menjuarai berbagai kejuaraan tingkat regional dan nasional. Tak heran jika harga satu ekor burung tandingan ini mencapai jutaan rupiah, bahkan ada yang mencapai ratusan juta.

Dalam sambutannya Bupati Banjarnegara yang diwakili oleh Kepala Dinhubkominfo Mulyanto meminta agar penggemar dan pecinta burung di Banjarnegara ikut melestarikan keanekaragaman hayati burung yang ada di Banjarnegara.


Lebin lanjut Mulyanto mengatakan lomba burung berkicau bupati cup juga sekaligus untuk mendukung kunjungan wisata di Banjarnegara.


Yance (32) salah satu peserta dari Cilacap mengatakan kehadirannya ke lomba burung tersebut untuk menjalin komunikasi sekaligus silaturahmi para pecinta burung dan mengukur kemampuan burung yang dimilikinya. “Kami jauh-jauh datang ke sini untuk menyemarakkan lomba sekaligus bersilaturahmi dengan sesama komunitas pecinta burung di Indonesia,” ujar Yance.

Sebelum lomba di mulai, lepaskan berbagai jenis burung. Pelepasan burung tersebut merupakan dukungan kepada pelestarian burung di Banjarnegara.

---

BANJARNEGARA - Ribuan peserta yang terdiri dari pelajar, masyarakat umum, wisatawan mengikuti jalan sehat dalam rangka Dieng Culture Festival (DCF) 2015. sabtu pagi (1/8). Jalan sehat juga diikuti Bupati, dan Forkompinda dan Kepala SKPD juga mengikuti acara tersebut.

Jalan sehat sebagai salah satu rangkaian kegiatan DCF ke- 6 menempuh perjalanan sejauh 6 kilometer tersebut di lepas oleh Ketua DPRD Banjarnegara Saeful Muzad dari halaman Soeharto Withlam menuju Museum Kaliasa, Telaga warna dan finish di halaman pendapa Soeharto Withlam.

“Setelah selesai jalan sehat peserta disuguhi minuman gratis Purwaceng, kegiatan ini menjadi tradisi sebagai upaya mengenalkan Purwaceng sebagai minuman kebugaran khas dataran tinggi Dieng,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Banjarnegara Aziz Ahmad.
“Tahun ini DCF diselenggarakan selama 3 hari, dengan harapan semakin banyak wisatawan yang berkunjung dan berlama lama di Banjarnegara ,” kata Sutedjo.
“Dalam perjalannya prosesi ruwat rambut gembel yang menjadi acara utama tidak lagi semata-mata dilihat sebagai peristiwa budaya, namun sudah menjadi sebuah event pariwisata yang berperan bagi peningkat sektor perekonomian masyarakat khususnya di sekitar datarang tinggi Dieng dan pemerintah,” Pungkas Sutedjo. (** Anhar)

Bupati Sutedjo saat memberikan sambutan sebelum pelepasan jalan sehat mengatakan DCF tahun 2015 adalah penyelenggaraan yang ke enam kalinya.

Lebih lanjut Sutedjo menambahkan Event DCF setiap tahun semakin meningkat baik dari sisi penyelenggaraan dengan harapan meningkatkan dampak ekonomi masyarakat sekitar, terutama di sekitar Dieng,” lanjutnya.

DCF ke-6 tahun 2015, panitia menyusun beberapa rangkain kegiatan selama tiga hari. Diawali dengan pengajian , pemutaran film dan malamnya di gelar Jazz Di Atas awan di Timur Kompleks Candi Arjuna pada hari pertama.

Pada hari kedua diadakan jalan sehat, Minum purwaceng bareng, Ekspedisi Pangonan, Pameran Produk unggulan, Pentas seni tradisional, Pesta lampion dan kembang api dan pagelaran wayang kulit.

Acara puncak berupa Prosesi ritual pemotongan rambut gembel dilaksanakan pada hari minggu. Prosesi pemotongan rambut melibatkan 10 anak berambut gembel.

Tiga Kabupaten Meriahkan Festival Serayu, Festival Serayu Banjarnegara 2015



KBRN, Purbalingga:  Tiga kabupaten masing-masing Cilacap, Banyumas dan Purbalingga akan ikut ambil bagian menyemarakkan Festival Serayu Banjarnegara 2015. Ketiga kabupaten tersebut dan tuan rumah Kabupaten Banjarnegara akan menampilkan pentas seni terintegrasi di stadion Kolopaking Banjarnegara, Rabu (26/8/2015) mendatang. Pementasan merupakan bagian dari Festival Serayu Banjarnegara 2015.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Provinsi Jateng, Trenggono mengungkapkan, pentas seni terintegrasi sebagai bagian event bersama untuk promosi wisata. Event bersama ini digilir di beberapa kabupaten dengan dikoordinasi Bakorwil (Badan Koordinasi Wilayah). Untuk Bakorwil III, tahun 2014 lalu event bersama digelar di Banyumas dengan ikon Festival Gemuruh Serayu, tahun 2015 ini di Banjarnegara dengan tema Festival Serayu, dan tahun 2016 mendatang rencananya di Purbalingga dengan tema Festival Gunung Slamet.

“Melalui event bersama ini diharapkan ada sinergi dan kerjasama yang baik antar kabupaten dalam mempromosikan destinasi wisatanya,” kata Trenggono, disela-sela rapat persiapan event bersama di ruang rapat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Banjarnegara, Rabu (29/7/2015).
“Pada pembukaan sejumlah kegiatan itu, dua tarian pertama ditampilkan dari Banjarnegara, kemudian diselingi pementasan dari Banyumas, Cilacap, Purbalingga. Dan selanjutnya tiga tarian lainnya dari Banjarnegara,” kata Azis Achmad.
 “Untuk kegiatan Kongres Sungai Indonesia skalanya nasional dan dijadwalkan akan dibuka oleh Presiden Jokowi. Kongres ini dirancang sebagai sarana musyawarah para pemangku sungai di Indonesia. Isu utama yang dijadikan tema adalah sungai sebagai pusat peradaban bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan bersama. Outputnya diharapkan melahirkan rekomendasi perwujudan gerakan kedaulatan air, sungai dan perairan bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan bersama,” kata Azis. (spj)

Dikatakan Trenggono, untuk event bersama tahun ini dipusatkan di Banjarnegara sekaligus untuk memeriahkan Festival Serayu yang digarap pemkab Banjarnegara, dan  Jambore Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata)  serta Festival Desa Wisata se-Jateng yang digarap Pemprov Jateng. “Event ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi perkembangan wisata di Banjarnegara dan sekitarnya. Akomodasi penginapan tentunya akan ramai dipesan, begitu juga dengan kulinernya,” kata Trenggono.

Trenggono menambahkan, untuk Jambore Pokdarwis rencananya akan dimulai tanggal 26 – 29 Agustus, dan Festival Desa Wisata tanggal 28 – 30 Agustus. Kegiatan akan dipusatkan di alun-alun Banjarnegara. “Kami telah mulai melakukan promosi untuk event bersama ini, baik melalui media radio seperti RRI Semarang, media luar ruang baligho yang disiapkan di 9 titik, media sosial, media cetak dan elektronik, serta dukungan promosi dari kabupaten kota di Jateng,” tambah Trenggono.

Sementara itu kepala Dinbudpar Banjarnegara, Azis Achmad mengungkapkan, untuk pentas terintegrasi akan ditampilkan pada pembukaan sejumlah kegiatan yang dipusatkan di stadion Kolopaking Parakancanggah Banjarnegara. Kegiatan tersebut meliputi  Serayu Expo (26 – 30 Agustus), Banjar Banjir Dawet (26/7), dan konggres Sungai Indonesia (26 – 29/8).  Khusus untuk pementasan seni dari Banjarnegara akan menampilkan lima tarian yang semuanya bertema sungai Serayu. Tarian tersebut masing-masing Bima Lukar (sanggar Tari Tiara), Kidung Serayu (Laras Irama), Mandala Serayu (Sekar Santi), Parak Iwak (Gilar Patria), dan satu jenis tarian lagi sumbangan dari mahasiswa Banjarnegara di Yogyakarta.


Dibagian lain Aziz Achmad mengatakan, selain Serayu Expo, Banjar Banjir Dawet dan Kongres Sungai Indonesia (KSI), agenda kegiatan perhelatan akbar Festival Serayu lainnya yakni Parade Budaya (29/8), Banjarnegara bersholawat (27/8/2015), dan pesta Parak Iwak (30/8). Sedang kegiatan pendukung yakni Jambore Akik Nusantara (23 – 27/8/2015), lomba Fotografi (26 – 30/8/2015), mancing mania (29/8), dan sejumlah lomba lain seperti lomba blogger, lomba cipta lagu sungai, lomba film dokumenter, lomba poster, lomba lukis, lomba mewarnai, dan ekspedisi sungai.


--
Setelah sukses digelar tahun 2013, Festival Serayu Banjarnegara ( FSB ) 2015 hadir untuk kali kedua yang akan berlansung pada 26-30 Agustus 2015. Beberapa kegiatan akan mengisi acaranya seperti Serayu Expo, Pesta Parak Iwak, dan Parade Budaya. Ada pula acara pendukung seperti Banjar Banjir Dawet, Lomba Fotografi, Banjarnegara Bershalawat, dan Kongres Sungai. Seluruh kegiatan akan dipusatkan di Alun-alun Banjarnegara.



Serayu Expo (26 – 29 Agustus 2015), mengambil tempat di Stadion Kolopaking Parakancanggah Banjarnegara. Serayu Expo menghadirkan pameran produksi Usaha Mikro Kecil menengah, produk pertanian, perikanan, petetrnakan. Selain kegiatan expo, akan diramaikan pula dengan pentas seni yang tidak hanya menampilkan seni tradisional Banjarnegara namun juga seni tradisional dari daerah lain di Jawa Tengah, tidak ketinggalan pentas seni akan meramaikan panggung Serayu Expo 2015.



Banjarbanjirdawet (26 Agustus 2015), akan berlangsung di Stadion Kolopaking Parakancanggah Banjarnegara. Dawet ayu telah menjadi trade mark Banjarnegara. Minuman manis dan menyegarkan itu akan di hidangkan gratis bagi wisatawan di tengah perhelatan Festival Serayu Banjarnegara.  Puluhan pikulan dawet akan menyajikan aneka jenis dawet seperti dawet lele, dawet lidah buaya, dawet ubi ungu, dawet ganyong, dan lainnya yang murni hasil kreativitas masyarakat Banjarnegara.



Parak Iwak (30 Agustus 2015), berlangsung Sungai Serayu, Singomerto Banjarnegara. Pesta Parak Iwak merupakan bentuk kesadaran untuk nguri-uri merawat dan melestarikan Sungai Serayu, sekaligus rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Gelaran Pesta Parak Iwak akan dikemas secara apik, kreasik, unik dan akrab. Wisatawan dapat ikut dalam kegiatan Parak Iwak, makan bersama serta menikmati hiburan Seni Budaya Banjarnegara.



Gelar Seni (15-21 Agustus 2015), akan digelar di Alun-Alun kota Banjarnegara. Gelaran seni ini untuk mendukung dan memeriahkan HUT RI dan Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara. Akan ditampilkan beragam seni unggulan daerah berupa kesenian tradisional, seni kontemporer, dan seni modern yang dikemas dalam satu paket menarik.



Lomba Fotografi (26-30 Agustus  2015), mengambil tempat di Stadion Kolopaking Parakancanggah Banjarnegara. Lomba fotografi berskala nasional akan di elar di Banjarnegara dengan Festival Serayu 2015 sebagai obyek lomba. Beragam event utama dan event pendukung serta sajian pentas seni tradisional, pentas musik yang akan digelar non stop selama Festival Serayu merupakan tantangan bagi penggemar fotografi untuk dapat menampilkan foto terbaiknya dan berkompetisi dalam lomba ini.



Parade Budaya (29 Agustus 2015), akan bertempat di Alun-Alun Banjarnegara pada malam hari dengan tatanan cahaya yang menarik. Parade budaya yang akan di gelar malam hari merupakan berbagai kraeativitas seni dan buadaya yang diangkat dari tradisi Banjarnegara ini akan menjadi satu agenda menarik dalam rangkaian Festival Serayu Banjarnegara. Berbagai tema yang ditampilkan seperti Batik Carnaval, Dawet Ayu, Brenong Kepang, dan lainnya.



Banjarenegara Bershalawat ( 27 Agustus 2015), berlokasi di Alun-Alun Banjarnegara berupa kegiatan ungkapan rasa syukur dan pujian untuk Sang Pencipta yang telah memberikan kemakmuram dan kesejahteraan bagi Banjarnegara dengan kegiatan bershalawat.



Kegiatan andalan Festival Serayu juga menghadirkan Kongres Sungai Indonesia (KSI) pada 29 Agustus 2015 bertema “Merawat Serayu Merawat Peradaban”. Kongres ini akan diikuti para pemangku dari sungai-sungai besar di Indonesia untuk mengisi acara berupa aksi hijau, ekspresi sungai berupa pidato, monalog, pantomim, teather, tari, dan film. Akan ada juga pameran dengan peserta dari BPDAS, Balai Besar Wilayah Sungai, Perguruan Tinggi, LSM, Komunitas Sungai, dan perseorangan.



Kongres Sungai Indonesia (KSI) tersebut merupakan yang pertama kali digelar di Indonesia. Tujuan penyelenggaraanya adalah ingin mengenalkan kembali bahwa sejak dahulu sungai selalu menjadi simpul peradaban dari nenek moyang. Namun demikian, saat ini banyak menemui permasalahan tentang pengelolaan sungai dan air. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan tidak adanya regulasi tentang pengelolaan air setelah Undang-Undang Sumber Daya Air dicabut.





Informasi dan keterangan

Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Banjarnegara

Jl. Selamanik No. 35 Banjarnegara

Telp 0286 592 753

Kolaborasi Seni dari Banyumas Raya di Festival Serayu Banjarnegara



BRALING. COM, PURBALINGGA – Kabupaten Purbalingga, Cilacap dan Banyumas akan terlibat dalam penyelengagraan Festival Serayu Banjarnegara 2015 di Kota Gilar-gilar Banjarnegara. Keterlibatan tiga kabupaten itu berupa penampilan pentas seni.

Pentas seni tersebut akan digelar di Stadion Kolopaking Banjarnegara, Rabu 26 Agustus 2015. Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Jateng, Trenggono kolaborasi seni ini merupakan bentuk promosi wisata bersama di Banyumas Raya.

“Melalui event bersama ini diharapkan ada sinergi dan kerjasama yang baik antar kabupaten dalam mempromosikan destinasi wisatanya,” kata Trenggono, beberapa waktu lalu.
“Pada pembukaan sejumlah kegiatan itu, dua tarian pertama ditampilkan dari Banjarnegara, kemudian diselingi pementasan dari Banyumas, Cilacap, Purbalingga. Dan selanjutnya tiga tarian lainnya dari Banjarnegara,” kata Azis Achmad.

Kepala Dinbudpar Banjarnegara, Azis Achmad berkata untuk pentas terintegrasi Banjarnegara akan menampilkan lima tarian bertema Sungai Serayu. Yakni, Tari Bima Lukar, Kidung Serayu, Mandala Serayu, Parak Iwak, dan satu jenis tarian lagi sumbangan dari mahasiswa Banjarnegara di Yogyakarta.

Tahun ini, Festival Serayu Banjarnegara akan diramaikan juga oleh Jambore Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di 26-29 Agustus serta Festival Desa Wisata se-Jateng di 28-30 Agustus. Dua program terakhir digarap oleh Pemprov Jateng.

--

Bisnis. com, JAKARTA- Setelah sukses pada gelaran pertamanya, Festival Serayu Banjarnegara (FSB) 2015 hadir kembali pada 26-30 Agustus 2015 di Alun-alun Banjarnegara, Jawa Tengah.

Dikutip dari Wonderful Indonesia, Jumat (7/8/2015), beberapa kegiatan akan ditampilkan pada Serayu Expo yakni Pesta Parak Iwak dan Parade Budaya. Ada pula acara pendukung seperti Banjar Banjir Dawet, lomba fotografi, Banjarnegara Bershalawat, dan Kongres Sungai. 

Serayu Expo juga menghadirkan pameran produksi Usaha Mikro Kecil menengah, produk pertanian, perikanan, peternakan. Selain kegiatan expo, akan diramaikan pula dengan pentas seni yang tidak hanya menampilkan seni tradisional Banjarnegara, namun juga seni tradisional dari daerah lain di Jawa Tengah.

Berikut jadwal acara pada Serayu Expo:

1. Banjarbanjirdawet (26 Agustus 2015)

Kegiatan tersebut akan berlangsung di Stadion Kolopaking Parakancanggah Banjarnegara. Dawet ayu telah menjadi ciri khas Banjarnegara. Minuman manis dan menyegarkan itu akan dihidangkan gratis bagi wisatawan di tengah perhelatan Festival Serayu Banjarnegara.  Puluhan pikulan dawet akan menyajikan aneka jenis dawet seperti dawet lele, dawet lidah buaya, dawet ubi ungu, dawet ganyong, dan lainnya yang murni hasil kreativitas masyarakat Banjarnegara.

2. Parak Iwak (30 Agustus 2015)

Berlangsung Sungai Serayu, Singomerto Banjarnegara, Pesta Parak Iwak merupakan bentuk kesadaran untuk nguri-uri merawat dan melestarikan Sungai Serayu, sekaligus sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Gelaran Pesta Parak Iwak akan dikemas secara apik, kreasik, unik dan akrab. Wisatawan dapat ikut dalam kegiatan Parak Iwak, makan bersama serta menikmati hiburan Seni Budaya Banjarnegara.

3. Gelar Seni (15-21 Agustus 2015)

Acara ini akan digelar di Alun-Alun Kota Banjarnegara. Gelaran seni ini untuk mendukung dan memeriahkan HUT RI dan Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara. Akan ditampilkan beragam seni unggulan daerah berupa kesenian tradisional, seni kontemporer, dan seni modern yang dikemas dalam satu paket menarik.

4. Lomba Fotografi (26-30 Agustus  2015)

Festival Serayu 2015 akan dijadikan sebagai objek lomba yang diadakan di Stadion Kolopaking Parakancanggah Banjarnegara.

5. Parade Budaya (29 Agustus 2015)

Digelar di di Alun-Alun Banjarnegara, parade itu akan dilakukan pada malam hari dengan tatanan cahaya yang menarik dengan menampilkan kraeativitas seni dan buadaya yang diangkat dari tradisi Banjarnegara. Adapun tema yang akan ditampilkan seperti Batik Carnaval, Dawet Ayu, Brenong Kepang, dan lainnya.

6. Banjarenegara Bershalawat (27 Agustus 2015)

Acara itu merupakan kegiatan ungkapan rasa syukur dan pujian untuk Sang Pencipta yang telah memberikan kemakmuram dan kesejahteraan bagi Banjarnegara.

7. Kongres Sungai Indonesia (29 Agustus 2015)

Dengan tema Merawat Serayu Merawat Peradaban, kongres ini akan diikuti oleh para pemangku dari sungai-sungai besar di Indonesia untuk mengisi acara berupa aksi hijau, ekspresi sungai berupa pidato, monalog, pantomim, teather, tari, dan film. Akan ada juga pameran dengan peserta dari BPDAS, Balai Besar Wilayah Sungai, Perguruan Tinggi, LSM, Komunitas Sungai, dan perseorangan.

Kongres Sungai, Pawai Budaya Sampai Jambore Akik di Festival Serayu Banjarnegara



 KOMPAS. com - Kepala Bidang Pemasaran pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Provinsi Jawa Tengah Trenggono mengemukakan tiga kabupaten, yakni Cilacap, Banyumas dan Purbalingga bakal ikut menyemarakkan Festival Serayu Banjarnegara 2015.

"Ketiga kabupaten tersebut dan tuan rumah Kabupaten Banjarnegara akan menampilkan pentas seni terintegrasi di Stadion Kolopaking, Banjarnegara, 26 Agustus. Pementasan merupakan bagian dari Festival Serayu Banjarnegara 2015," katanya di Banjarnegara, Rabu (29/7/2015).
"Melalui kegiatan bersama ini diharapkan ada sinergi dan kerja sama yang baik antarkabupaten dalam memromosikan destinasi wisatanya," katanya.
"Akomodasi penginapan tentunya akan ramai dipesan, begitu juga dengan kulinernya," kata Trenggono.
"Kegiatan Kongres Sungai Indonesia yang berskala nasional dan dijadwalkan akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo, dirancang sebagai sarana musyawarah para pemangku sungai di Indonesia," katanya.

Trenggono mengatakan hal itu di sela-sela rapat persiapan kegiatan bersama di ruang rapat Dinbudpar Kabupaten Banjarnegara. Menurut dia, pentas seni terintegrasi sebagai bagian kegiatan bersama untuk promosi wisata yang digilir di beberapa kabupaten dengan dikoordinasi Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil).

Ia mengatakan bahwa di wilayah Bakorwil III yang meliputi eks Keresidenan Banyumas dan Pekalongan pada tahun 2014 telah digelar kegiatan bersama di Banyumas dengan ikon Gemuruh Serayu, tahun 2015 di Banjarnegara dengan tema Festival Serayu, dan tahun 2016 di Purbalingga berupa Festival Gunung Slamet.

Menurut dia, kegiatan bersama yang dipusatkan di Banjarnegara itu juga untuk memeriahkan Festival Serayu yang digarap Pemerintah Kabupaten Banjarnegara serta Jambore Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Festival Desa Wisata se-Jateng yang digarap Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Ia mengatakan bahwa kegiatan bersama itu akan memberikan dampak positif bagi perkembangan wisata di Banjarnegara dan sekitarnya.

Berdasarkan perencanaan, kata dia, Jambore Pokdarwis akan digelar pada tanggal 26-29 Agustus sedangkan Festival Desa Wisata pada tanggal 28-30 Agustus 2015 dan seluruh kegiatan akan dipusatkan di Alun-alun Banjarnegara.

Kepala Dinbudpar Banjarnegara Azis Achmad mengatakan bahwa pentas seni terintegrasi akan ditampilkan pada pembukaan sejumlah kegiatan yang dipusatkan di Stadion Kolopaking, Banjarnegara.

Menurut dia, kegiatan tersebut meliputi Serayu Expo (26-30 Agustus), Banjar Banjir Dawet (26 Agustus), dan Kongres Sungai Indonesia (26-29 Agustus).

Dalam pementasan seni tersebut, kata dia, Banjarnegara akan menampilkan lima tarian yang semuanya bertema Sungai Serayu, yakni tari Bima Lukar yang dimainkan oleh Sanggar Tari Tiara, tari Kidung Serayu oleh Sanggar Laras Irama, Mandala Serayu oleh Sanggar Sekar Santi, tari Parak Iwak oleh Sanggar Gilar Patria, dan satu jenis tarian sumbangan dari mahasiswa Banjarnegara di Yogyakarta.

Ia mengatakan bahwa rangkaian kegiatan Festival Serayu Banjarnegara lainnya, yakni Parade Budaya (29 Agustus), Banjarnegara Bersalawat (27 Agustus), dan Pesta Parak Iwak (30 Agustus) serta kegiatan pendukung berupa Jambore Akik Nusantara (23-27 Agustus), lomba fotografi (26-30 Agustus), mancing mania (29 Agustus), dan sejumlah lomba lain seperti lomba blogger, lomba cipta lagu sungai, lomba film dokumenter, lomba poster, lomba lukis, lomba mewarnai, dan ekspedisi sungai.

Menurut dia, isu utama yang dijadikan tema Kongres Sungai Indonesia adalah sungai sebagai pusat peradaban bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan bersama. Dari kongres tersebut, kata dia, diharapkan melahirkan rekomendasi perwujudan gerakan kedaulatan air, sungai, dan perairan bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan bersama.
--

Kongres Sungai Indonesia Isi Festival Serayu Banjarnegara

TEMPO. CO, Purbalingga - Kongres Sungai Indonesia bakal mengisi Festival Serayu Banjarnegara yang digelar secara keroyokan oleh empat kabupaten di wilayah Jawa Tengah Selatan pada 28 Agustus 2015.

“Kongres ini dirancang sebagai sarana musyawarah para pemangku sungai di Indonesia,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Banjarnegara Azis Achmad, Kamis, 30 Juli 2015. Kongres akan dibuka Presiden Joko Widodo.
“Melalui perhelatan bersama ini diharapkan ada sinergi dan kerja sama yang baik antar kabupaten dalam mempromosikan destinasi wisatanya,” kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah Trenggono.

Aziz menjelaskan isu utama yang dijadikan tema adalah sungai sebagai pusat peradaban bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan bersama. “Output-nya diharapkan melahirkan rekomendasi perwujudan gerakan kedaulatan air, sungai, dan perairan bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan bersama,” kata Azis.

Festival yang melibatkan Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga dan sebagai tuan rumah, Kabupaten Banjarnegara, ini menampilkan pentas seni yang terintegrasi di Stadion Kolopaking, Banjarnegara.

Pementasan seni dari Banjarnegara akan menampilkan lima tarian yang semuanya bertema sungai Serayu. “Pada pembukaan sejumlah kegiatan itu, dua tarian pertama ditampilkan dari Banjarnegara,” kata Azis Achmad.
          
Agenda kegiatan perhelatan akbar Festival Serayu lainnya adalah Parade Budaya pada 29 Agustus 2015, Banjarnegara Bersholawat pada 27 Agustus 2015, dan pesta Parak Iwak pada 30 Agustus 2015. Sedangkan kegiatan pendukung, yakni Jambore Akik Nusantara, mulai 23– 27 Agustus 2015 dan ekspedisi sungai.

---